Selasa, 23 Februari 2010

dear

Aq memandang dalam sorot kehampaan hari ini.
Sehingga nampak olehku pendar kebebasan yang terangkai manis dalam aljabar kehidupan. Laksana air mengalirkan kesejukan pagi dalam nuansa asri, kita terpeku dalam syahdunya hari ini. Dan seolah mengembara dalam sukma, betapa sesungguhnya kita semua lemah tanpa daya, apapun, dan kita tertawa sekeras-kerasnya, hanya untuk menunjukkan bahwa kita ini kuat

hampir siang ini

Ketika mentari sedang tak ingin bersahabat, dan kenangan akan kepedihan menyedihkan.
Dan diantara itu semua yang tersisa hanya sebentuk kepasrahan.
Jika seseorang belajar untuk menjadi dirinya sendiri, maka yang terbaiklah yang berusaha diperbuatnya.
Dan maka atas ketidakmampuan dan ketidak-tahuan kehendak untuk menjadikannya sesuatu, akulah terjebak diantaranya.