Selasa, 25 April 2017

Dudidud

Saat ini dimulai pada waktu itu. Kebiasaanku menjelajah hal yang menarik hati dan pikiranku membuatku tergerak pada minggu sore gabut dan hangat di kamarku. Entah mengapa ada perasaan aneh saat aku mulai menggerakan jemari menuju barisan huruf yang dimulai dengan "D". Lantas sejenak berlalu, dan aku sudah menghadapi kolom isian formulir yang kelak mengantarkanku pada hari ini. Yaa, hari ini resmi sudah aku menjadi peserta kursus bahasa Belanda yang diselenggarakan oleh salah satu pusat kebudayaan belanda di Jakarta. Pikiranku menerawang ke dua tahun lampau, saat aku menjelajah Nijmegen demi melintasi perbatasan Belanda dan Jerman. Kami berempat berjalan bersama, menyusuri jalan berbatu khas Eropa, yang telah ada berabad-abad lamanya. Tujuan kami saat itu, hanya ingin menemukan jembatan yang menjadi saksi perbatasan Belanda-Jerman. Jalanan lengang yang sedikit berbukit dengan ratusan pemukiman yang berderet rapi, kami susuri penuh sukacita beriringan bersama. Nampak oleh kami, seorang paruh baya menuntun sepedanya sembari mengangsurkan surat-surat di kotak yang ada di pintu rumah-rumah penduduk. Dia berhenti dan mengamati kami, lantas segera bertanya, apakah kami Indonesia? Aku menjawab, ya kami dari Indonesia. Dia tersenyum, sejurus kemudian mempertanyakan, "pasti kami mahir berbahasa Belanda, bukan?". Keempat dari kami menggeleng perlahan. Opa itu tersenyum lalu. Tapi pernyataan darinya membuatku berfikir dalam hati, sejauh apa kita dibekali Belanda selama ini? Sampai Bahasanya saja kami tidak mengerti? 350 tahun lamanya mereka berada di nusantara. Banyak peninggalan sejarah, hukum dan verba yang teradopsi menjalari kehidupan kita hari-hari. Tapi, mengapa kita masih tidak bisa mengerti bahasa mereka? Pikiran itu kembali ke masa kini, saat aku menekan tombol submit. Tekadku telah bulat, aku ingin mengenal bahasa mereka, aku ingin terbuai dalam lamunan senja saat noni-noni tertawa gembira menyanyi dan berdansa. Aku ingin menjadi bagian dari masa lampau, yang sekejap ku kenang sebagai pahit dan misteri. Setidaknya bagiku, saat aku tahu mengapa mereka begitu menggilai Indonesia, negeriku yang kaya raya rupa dan alamnya... 😊

Rabu, 05 April 2017

Breaking through

Beberapa bulan terakhir ini, aku merasa belum menemukan media dan kesempatan yang sangat cocok untuk menuangkan kegelisahan dan kegundahan perasaan serta uneg-uneg. Setiap kutipan yang terngiang, atau sekelebat pikiran yang melintas tidak dapat tercurahkan secara gamblang dan tegas, sampai pada akhirnya aku mampir ke blog ini lagi. Secara psikologis, aku terbiasa menjadi introverted dan makin aku sadari seiring dengan pertumbuhan dan kedewasaan hidup. Menemukan hal-hal baru dan terbiasa untuk mengamati, kemudian menikmati kebebasan mengelana di alam pikiran sendiri. Barisan telaah atas apa yang terjadi dalam hidup menjadikanku pribadi yang semakin matang. Termasuk diantaranya adalah pengaturan suasana hati.
Kita menjadi terbiasa tatkala hal-hal sederhana dalam hidup dikerjakan perlahan. Memaklumi hal yang dulu kita hindari dan seringkali mencoba melakukan sesuatu diluar kendali dan nalar kita. Sampai pada akhirnya, titik mawas itu kembali hadir. Mempertanyakan ribuan pertanyaan praktis yang seringkali terabaikan. Lantas, mau dibawa pertanyaan-pertanyaan itu? Apakah hanya akan tersimpan rapat dengan gembok tertutup dan tanpa kunci untuk membuka? Persimpangan jalan ini sudah sekian lama terbentang, dan hingga kini masih menunggu untuk terlewati. Lebih dari apapun, kapan dan bagaimana itu bisa terjadi, entahlah, biar waktu yang menyelesaikannya... PASTI...

Selasa, 22 Maret 2016

Memaknai DIRI

Hai, I am back!

Senang sekali rasanya bisa punya sarana untuk curhat dan melepaskan kegundahan tanpa khawatir "kompor dan ember berserakan di sekitar kita" (hehehe....).

Firstly, kejadian yang gak disangka gak dinanya pagi - pagi buta sebelum subuh dan aku kebangun sembari meratapi makna hidup. Berat banget ternyata hidupku. Membangun fondasi mental lagi sejak entah kapan terkoyak dan hilang arah. Bukan berarti aku labil, akan tetapi rintangan, halangan, hambatan atau segala sesuatu yang membuat aku merasa kecil dan lemah banget.

Secondly, berarti untuk mengatasi problem yang pertama, hal-hal besar yang aku pribadi butuhkan adalah MOTIVASI. Kelihatannya klise, naif, standar, dan apalah apalah, tetapi, memang inilah yang paling dibutuhkan. Dorongan diri disertai usaha, keinginan yang kuat, merupakan motor penggerak yang terbesar. Hal tersebut secara sadar maupun tidak merupakan faktor penentu keberhasilan dan tercapainya segala cita-cita dan angan. Keyakinanku akan doa yang berawal dari hanya sepenggal helaan nafas diantara sejuta hiruk pikuk kata yang tidak berguna, sungguh kuat. Dan entah mengapa, sepertinya mereka tanpa kita sadari bergerak dan merubah wujud menjadi kenyataan yang sering kali kita lupakan asal muasalnya. Sama halnya dengan bilahan kata dan doa, sebuah motivasi juga harus senantiasa kita dengungkan dalam keseharian kita. Karena tanpa asahan dan tempaan di tiap-tiap langkah kita, mustahil motivasi akan senantiasa mendampingi kita. 

Thirdly, pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana cara memupuk dan menjaga motivasi diri kita? Pernahkah kita merasakan betapa susahnya menuliskan satu kata saja untuk menjawab pertanyaan melalui SMS, WA atau menjawab komen di IG, FB? Analogi itu serupa dengan pernahkah kita kesulitan mencari siapa diri kita sendiri? bagaimana kita bisa sampai ke tahap yang kita miliki sekarang? Mengapa dua frasa yang berlainan itu bisa serupa secara analogikal, jawabannya sesederhana bahwa sesungguhnya kita kehilangan motivasi. Motivasi memberi arti bagi banyak jiwa dan pikiran, bahkan dengan motivasi sekecil apapun, kita bisa berakhir dengan keberhasilan dan loncatan yang tidak bisa kita perkirakan. Untuk menjaga dan memotivasi diri sendiri bisa dengan banyak hal, dan menurutku cara yang paling berhasil untukku adalah dengan melingkupi diriku dengan lingkungan yang baik. Kesuksesan berada disekitar lingkungan yang sukses, menular dan menjadi motivasi bagi yang lain, tetapi hanya dengan dua syarat "be inspired" dan "action". 

Kegagalan merupakan salah satu penghambat terbesar untuk memulai langkah yang baru, sehingga bisa dikatakan kegagalan berjarak dengan motivasi, namun sebenarnya mereka harus selalu berdampingan sehingga bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih baik. Jadi, ingatlah kegagalan untuk memunculkan motivasi menjadi pemenang dalam hidup, dan bangkitkan motivasi untuk menghindari kegagalan-kegagalan lain!!!

Be the Best! If you can't, then be the First! If you failed, then be the one who has been motivated by the first and the best!!

Selasa, 15 Maret 2016

Satu dari sepuluh daftar keinginan hidup

Belum lama ini, aku membaca ulang sepuluh daftar keinginan terbesar dalam hidupku, lebih tepatnya aku meninjau ulang bagian mana yang masih ingin aku wujudkan, serta menghilangkan bagian yang sudah aku lakukan. Dahsyatnya adalah aku baru mewujudkan satu dari sepuluh keinginanku terdahulu. Satu daftar tersebut kini sudah resmi "kicked out". Sepuluh daftar keinginan itu masih aku simpan rapat. Tapi realisasinya beberapa sudah dalam proses. Jika suatu saat aku membaca lagi tulisanku di Blog ini, pasti bakalan ketawa dan nyari-nyari lagi daftar keinginan itu.

Aku adalah tipe manusia yang percaya dan optimis, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, baik kita menginginkannya atau tidak, secara kebetulan atau sengaja, pasti sudah mendapat kartu PASS dari si empunya hidup untuk bakalan terjadi. Termasuk ketika kita berucap dan bergumam dalam hati kita, lirih atau lantang, dalam hati atau diucapkan, pasti suatu saat dengan caranya sendiri, keinginan tersebut bakalan terwujudkan. Percaya gak percaya, tapi yakin deh kalau semua orang pernah ngalamin hal-hal kayak gitu. ^_^. 

"Everything happens for reasons", so what are your reasons? 

Keeping up on struggle!!!

Jumat, 11 Maret 2016

Constantly couldn't get enough of having them

Once I ended up, this morning, since been couple of weeks "dating" them on my mind. I'm shouting out so long for awhile. What was going on? What did I do?
I don't have any reasons why, just because the only thing I knew was I couldn't get enough of having them.
Let's say, it's such a freaking thing that would be happen if only me, back then, so many people outside did and still doing the same with me. 
To be honest, I didn't have enough energies just for got rid of those feeling, somehow they were really took over my soul and brain for better and worse. Besides I enjoy this feeling, I realized how beautiful God drove me on his ways to passed through my life. Since that day, I could move on, live on, and carry on all of my sadness, happiness, and many other feelings. 
I would like to thank God, for incredibly created my whole entirely life so unique and different to my only me. Huge gratitude, hail to The Only One, God. 

Senin, 07 Maret 2016

Where are you now, Ocilipa?


Entah mengapa, foto ini muncul begitu saja diantara deretan dan barisan foto-foto yang lain. Foto ini mengingatkanku betapa kami pernah begitu intim dan bahagia. 

Dimanapun kini kamu berada Ocilipa, we miss You ^_^....

Kamis, 25 Februari 2016

kala hatimu sedang gundah dan gulana

Apa yang akan kamu lakukan jika hatimu sedang gundah sedang gulana
Mungkinkah kita bisa membagikan perasaan kita kepada semua orang yang ada di dunia?
Ataukah kita hanya mampu untuk menyimpannya dalam hati kita sendiri?
Saya tidak tahu????