Rabu, 05 April 2017

Breaking through

Beberapa bulan terakhir ini, aku merasa belum menemukan media dan kesempatan yang sangat cocok untuk menuangkan kegelisahan dan kegundahan perasaan serta uneg-uneg. Setiap kutipan yang terngiang, atau sekelebat pikiran yang melintas tidak dapat tercurahkan secara gamblang dan tegas, sampai pada akhirnya aku mampir ke blog ini lagi. Secara psikologis, aku terbiasa menjadi introverted dan makin aku sadari seiring dengan pertumbuhan dan kedewasaan hidup. Menemukan hal-hal baru dan terbiasa untuk mengamati, kemudian menikmati kebebasan mengelana di alam pikiran sendiri. Barisan telaah atas apa yang terjadi dalam hidup menjadikanku pribadi yang semakin matang. Termasuk diantaranya adalah pengaturan suasana hati.
Kita menjadi terbiasa tatkala hal-hal sederhana dalam hidup dikerjakan perlahan. Memaklumi hal yang dulu kita hindari dan seringkali mencoba melakukan sesuatu diluar kendali dan nalar kita. Sampai pada akhirnya, titik mawas itu kembali hadir. Mempertanyakan ribuan pertanyaan praktis yang seringkali terabaikan. Lantas, mau dibawa pertanyaan-pertanyaan itu? Apakah hanya akan tersimpan rapat dengan gembok tertutup dan tanpa kunci untuk membuka? Persimpangan jalan ini sudah sekian lama terbentang, dan hingga kini masih menunggu untuk terlewati. Lebih dari apapun, kapan dan bagaimana itu bisa terjadi, entahlah, biar waktu yang menyelesaikannya... PASTI...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar